education

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wednesday, April 19, 2017

KULTUR JARINGAN TANAMAN GAHARU

Kultur Jaringan Gaharu



Manfaat Gaharu
Gaharu adalah kayu wangi yang sudah diresapi resin yang dijumpai pada pohon Aquilaria lebih dikenal dengan agarwood, eaglewood, dan aloeswood, banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri parfum, obat-obatan (asma, liver, ginjal, radang lambung, usus, rhematik, tumor dan kanker), dan juga karena aroma wanginya, gaharu banyak dibuat parfum, setanggi atau dupa.

Pohon penghasil gaharu ada 18 jenis berasal dari suku Tymelaeaceae , dan 3 jenis lainnya, yakni Excocaria agalocha L. dan Dalbergia parviflora Roxb. Berasal dari suku Euphorbiaceae dan Fabaceae, dan Aloexylon agallocum Loureuio, anggota suku Leguminoceae . Dari 15 jenis pohon gaharu dari suku Tymelaeaceae , terdiri dari 7 jenis dari marga Aquilaria, 3 jenis dari marga Wikstroemia, 2 jenis dari marga Gonytyllus dan 1 jenis masing-masing dari marga Gyrinops , Aetoxylon dan Enkleia.( Airy Show, 1948; Ding Hou, 1960. 1964; Yule Burnell,2000; Wiryadinata, 1995).


Banyaknya manfaat gaharu ini telah menjadikannya sebagai salah satu komoditi ekspor penting di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Permintaan ekspor dan harga gubal gaharu yang cukup tinggi telah memacu pesatnya perburuan dan penebangan pohon secara liar, sehingga eksploitasi hutan menjadi tidak terkendali. Akibatnya sumber genetik species Aquilaria sebagai penghasil gaharu di hutan alam semakin terkikis . Bahkan sejak tahun 1995 Aquilaria malaccensis telah dikategorikan sebagai tanaman terancam punah dalam apendix II CITES (Convension on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ), sehingga perdagangannya di dunia diatur dan dibatasi oleh kuota. Untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen gubal gaharu terbesar dalam perdagangan internasional, harus diupayakan produksi gubal gaharu secara berkelanjutan.(Seameo-Biotrop)

Kultur Jaringan untuk Pengadaan Bibit Gaharu
Untuk mengatasi masalah kelangkaan pohon induk sebagai sumber benih, aplikasi teknik kultur jaringan untuk pengadaan bibit gaharu juga telah banyak dipelajari dan dilakukan. Seleksi pohon gaharu dilakukan untuk mendapatkan sumber bibit yang berpotensi menghasilkan gubal gaharu, merupakan substansi aromatik (aromatic resin) berupa gumpalan atau padatan berwarna coklat muda sampai coklat kehitaman yang terbentuk pada lapisan dalam dari kayu tertentu. Substansi aromatik yang terkandung dalam gubal gaharu ini termasuk dalam golongan sesquiterpena, dimana substansi ini memiliki struktur kimia yang sangat spesifik sehingga sampai saat ini belum dapat dibuat secara sintesis


Seleksi juga dilakukan dilakukan berdasarkan kemampuan pohon gaharu merespons kehadiran cendawan Acremonium dengan membentuk metabolit sekunder beraroma khas gaharu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik kultur jaringan dan aplikasinya sangat berpeluang untuk dijadikan alternatif teknik perbanyakan untuk menghasilkan bibit gaharu yang berpotensi. Selain itu, salah satu isolat cendawan Acremonium yang telah dikoleksi dan dipelajari melalui penelitian ini, berpotensi untuk dijadikan agens penginduksi gubal gaharu untuk pengembangan bank klon gaharu potensial dan produksi gubal gaharu secara komersial. (Isnaini, Yupi;Situmorang, Jonner, 2005)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN (RPP)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELJARAN
(RPP)
I.                   Identitas
Satuan pendidikan            : SMA Negeri 8 Denpasar
Kelas/semester                  : XI IPA 7/1
Mata pelajaran                   : biologi
Matri pokok                      : Struktur Dan Fungsi Sel Penyusun
  Jaringan Pada Sistem Gerak
Sub Materi                                    : Sistem Rangka Tubuh Pada Manusia
Pertemuan ke                    : 1
Alokasi waktu                   : 2 x 45 menit

II.                Kompetinsi inti
KI 1           : Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
KI 2              : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3              : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif  berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4              : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan




III.             Kompetensi dasar
1.1  Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun dan sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
2.1  Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.5  Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungking terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.6  Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagai bentuk media presentasi

IV.             Indicator pembelajaran
3.5.1        Menelaah Fungsi Sistem Rangka Pada Tubuh Manusia
3.5.2        Menganalisis letak dan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia (rangka aksial dan rangka apendikuler)
3.5.3        Menetukan jumlah tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia
3.5.4        Menelaah macam-macam bentuk tulang berdasarkan gambar

V.                Tujuan pembelajaran
3.5.1.1  Melalui kajian literature siswa dapat menelaah fungsi sistem rangka pada tubuh manusia dengan tepat dan benar
3.5.1.2  Melalui kajian literature dan diskusi kelompok siswa dapat menganalisis letak dan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia (rangka aksial dan rangka apendikuler ) dengan tepat dan benar
3.5.1.3  Melalui pengamatan gambar yang diberikan dan diskusi kelompok siswa dapat menentukan jumlah tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dengan tepat dan benar
3.5.1.4  Melalui pengamatan gambar yang diberikan dan diskusi kelompok siswa dapat menelaah macam-macam bentuk tulang penyusun rangka tubuh manusia denga tepat dan benar

VI.             Materi pembelajaran
rangka-manusia-persendian-tulang-dadn-jenis-penyakit-tulang-3-638.jpg
1.      Materi fakta
Tulang merupakan salah satu komponen yang menunjang terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Tulang-tulang dalam tubuh manusia membangun sistem rangka ( skeleton ). Rangka pada tubuh manusia tersusun dari 206 tulang dengan berbagai macam benruk dan ukuran.
2.      Materi prinsip
Masalah sistem rangka yang harus dikuasai adalah
1.      Penegertian sistem rangka pada manusia
2.      Menjelaskan fungsi rangka pada tubuh manusia dan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh
3.      materi prosedur
1.      Pra konsep ( pengertian sistem rangka pada manusia )
2.      Konsep ( fungsi rangka dan menyebutkan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh )
4.      materi konsep
Ø  rangka pada tubuh hewan vertebrata dan manusia ditutupi oleh otot kulit, sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam). rangka manusia mempunyai fungsi : memberi bentuk dan postur tubuh, melindungi organ yang lunak, penyangga berat badan  tempat melekatnya otot-otot rangka, mendukung terjadinya gerakan, pemebentukan sel darah putih, tempat penyimpanan minerak dan energy dan menghasilkan sel-sel imunitas sebagai pertahanan tubuh dari infeksi
Ø  rangka tubuh manusia dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu rangka aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendikular (rangka pelengkap atau anggota gerak tubuh). rangka aksial adalah rangka pada sumbu tubuh, memiliki 80 buah tulang yang meliputi : tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan hyoid, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk (iga). rangka apendikular berjumlah 126 buah, meliputi gelang bahu (pectoral), anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul (pelvis) dan anggota gerak bawah ( ekstremitas inferior).
Ø  tulang tengkorak berjumlah 22 buah yang berfungsi untuk melindungi otak, organ pendengaran dan penglihatan. tulang tengkorak terbagi 2 yaitu tulang cranial (tempurung kepala) dan tulang fasial (tulang wajah)
Ø  tulang belakang tersusun dari 26 ruas yang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa yang memungkinkan tulang untuk tegak dan membungkuk. tulang belakang mempunyai fungsi untuk menopang kepala dan tubuh, melindungi organ dalam, tempat melekat tulang rusuk dan menetukan sikap tubuh
Ø  tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (kosta) berfungsi melindungi paru-paru dan jantung. tulang dada berbentuk pipih dan melebar serta berhubungan dengan tulang rusuk melalui sambungan tulang rawan. tulang dada berjumlah satu yang terdiri dari 3 bagian yaitu : manubrium sterni (kepala tulang dada), korpus sterni (badan tulang dada) dan prosesus xifoid (tulang pedang). tulang rusuk berjumlah 12 pasang di sebelah kiri dan kanan. terdiri dari tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu dan tulang melayang
Ø  anggota gerak atas tersusun dari tulang humerus (tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metacarpal (tulang telapak tangan) dan falangus (tulang jari tangan)
Ø  tulang gelang panggul (pelvis) terdiri atas 3 pasang tulang yang bersatu, yaitu tulang usus (tulang ilium), tulang kemaluan (pubis), dan tulang duduk (iscium). gelang panggul berfungsi menyangga berat tubuh, melindungi bagian dalam rongga pelvis yang berisi organ kandung kemih dan alat-alat kandungan pada wanita
Ø  anggota gerak bawah terdiri atas femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), patella (tulang tempurung lutut), tarsal (tulang pergelangan kaki), metatarsal (tulang telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki)
Ø  berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
v  tulang pipa (tulang panjang), berbentuk silindris panjang, memiliki bagian epifisis, diafisis, metafisis dan cakra epifisis. tulang pipa berfungsi untuk menahan berat tubuh dan membantu pergerakan. contoh : tulang pangkal lengan (humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius), tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang betis (fibula).
v  tulang pendek berukuran pendek dan berbentuk kubus, serta tersusun dari tulang spons dan lapisan tipis tulang kompak. ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. contoh : tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal).
v  tulang pipih, berbentuk lempengan dari tulang kompak dan tulang spons yang berisi sumsum. berfungsi memperluas permukaan untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. contoh : tulang tengkorak, tulak rusuk, dan tulang dada.
v  tulang tidak beraturan (irregular bones) tulang yang bentuknya tidak beraturan, tersusun dari tulang tulang spons dan lapisan tipis tulang kompak. contoh : tulang belakang (vertebrata).
v  tulang sesamoid, tulang berukuran kecil bulat yang terdapat pada formasi persendian. tulang sesamoid bersambungan dengan kartilago (tulang rawan), ligament atau tulang lainnya. contohnya tulang tempurung lutut (patella)

VII.          Pendekatan, metode pembelajaran dan model pembelajaran
a.       pendekatan                        : pendekatan scientific
b.      metode pembelajaran        : TANDUR
c.       model pembelajaran          : Quantum learning

VIII.       alat media dan sumber belajar
a.       alat : LCD proyektor, laptop, papan tulis, spidol, penghapis papan
b.      media pembelajaran :
1.      alat peraga gambar sistem rangka tubuh pada manusia dari internet
2.      lembar diskusi siswa (terlampir)
c.       sumber belajar
Rachmawati Faidah dkk. 2009. Biologi Untuk Sma/Ma Kelas XI. Jakarta : Ricardo,CV
Suaha Bakhtiar. 2011. biologi untuk SMA dan MA Kelas XI (buku sekolah elektronik). Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa

5.  langkah-langkah pembelajaran
waktu presentasi 2 x 45 menit
Kegiatan
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Alokasi waktu
Kegiatan awal
Ø  guru membuka pelajaran dengan meberi salam kepada siswa

Ø  guru mengajak siwa untuk melakukan doa bersama sebelum memulai pelajaran

Ø  guru mengabsen siswa

Ø  guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “ coba satu orang berdiri dan jelaskan kenapa kita bisa berdiri ? apa fungi utama dari rangka dan bagaimana jadinya bila kita tidak memiliki rangka tubuh ?
Ø  siswa menjawab salam guru dan menyiapkan diri untuk menerima pembelajaran.

Ø  siswa bersama guru melakukan doa bersama



Ø  siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru
Ø  siswa menjawab pertanyaan guru
5 menit
Kegiatan inti
Tahap 1 menyampaikan tujuan pembelajaran

Tahap 2 penumbuhan minat siswa
















Tahap 3
Pemberian pengalaman umum









Tahap 4
Penamaan atau penyajian materi 



Tahap 5
Demonstrasi pengetahuan siswa










Tahap 6
Pengulangan yang dilakukan oleh siswa






















Tahap 7
Perayaan atas usaha siswa

Ø  guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai sistem rangka tubuh pada manusia
Ø  guru menjelaskan materi sistem rangka tubuh pada manusia dengan menggunakan alat peraga gambar rangka tubuh manusia dan menyuruh siswa untuk mengamati gambar rangka tubuh manusia yang diperlihatkan guru dan analisis penyebab terjadinya perbedaan tersebut
Ø  guru menjelaskan mengenai sintak model pembelajaran yang akan diberikan

Ø  guru menanyakan tentang rangka “apa yang dimaksud dengan sistem rangka”

Ø  kemudian guru menjelakan atau menyimpulkan kembali dari jawaban yang di berikan oleh siswa


Ø  guru menyajikan meteri tentang sistem rangka tubuh pada manusia menggunakan powerpoint

Ø  guru menyuruh dua orang murid maju kedepan untuk melakukan demonstrasi dengan menunjukan bagian rangka pada tubuh manusia
Ø  guru mengamati dan menilai apa yang demonstrasikan oleh siswa


Ø  guru membagi kelompok siswa sesuai dengan jumlah siswa dan memberikan bahan diskusi tentang sistem rangka tubuh pada manusia
Ø  selanjutnya guru membatasi waktu diskusi dan satu orang dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Ø  kemudian guru menunjuk kelompok lain untuk maju dan mengulangi kembali apa yang telah disampaikan oleh kelompok yang pertama
Ø  guru menilai apa yang disampaikan oleh siswa dari kelompok lain

Ø  guru memberitahu nilai dari setiap kelompok hasil dari presentasi dan diskusi siswa

Ø  guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang meraih nilai tertinggi dengan membrikan tepuk tangan

Ø  siswa mendengarkan dengan seksama



Ø  siswa memperhatikan dengan seksama dan menjawab apa yang ditanyakan oleh guru










Ø  siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru


Ø  siswa menjawab pertanyaan guru



Ø  siswa mendengarkan penjelasan dari guru secara seksama





Ø  siswa mendengarkan penjelasan guru dengan seksama



Ø  siswa maju ke depan kelas membacakan hasil diskusi dan jawaban soal




Ø  siswa lain melihat dan mendengarkan apa yangdisampaikan oleh siswa yang berada di depan kelas

Ø  siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing dan mendiskusikan soal yang telah di berikan oleh guru

Ø  siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas dan siswa lain mendengar dan menlihat dengan seksama
Ø  siswa dari kelompok lain maju dan mengulang kembali apa yang telah disampaikan sebelumnya oleh kelompok lain






Ø  siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru dengan seksama


Ø  siswa lain ikut memberikan tepuk tangan kepada kelompok terbaik
80 menit
Kegiatan penutup
Ø  guru memberikan review (kesimpulan) dari topic yang telah dipelajari
Ø  guru menginformasikan tentang materi selanjutnya
Ø  guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Ø  siswa menyimak atau mencatat simpulan yang diberikan oleh guru
Ø  siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dengan seksama

Ø  siswa menjawab salam guru
5 menit

E.   penilaian hasil belajar
1.   kompetensi pengetahuan
a)      teknik penilaian           : tes tulis
b)      bentuk instrumen        : lembar kegiatan diskusi siswa (terlampir)
2.   kompetensi keterampilan
a)      teknik penilaian           : observasi
b)      bentuk instrument       :lembar observasi keterampilan berkelompok (terlampir)
3.   kompetensi sikap
a)      teknik penilaian           : observasi
b)      bentuk instrument       : lembar observasi sikap (terlampir)


Denpasar,    November 2016
mahasiswa praktikan