education

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, October 30, 2016

perkembangan embrio ayam

PERKEMBANGAN HEWAN
BAGIAN-BAGIAN TELUR DAN EMBRIO AYAM




OLEH
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA
(1401842050029)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016

BAGIAN TELUR AYAM

telur-struktur.jpg

1.      Yolk (kuning telur)

Yolk menyusun 30-33% berat telur. Yolk berbentuk hampir bulat dengan warna kuning sampai jingga tua, dan terletak di pusat telur. Bahan yang memberi warna pada yolk adalah xanthophil, yaitu suatu pigmen carotenoid yang diturunkan dari pakan. Yolk terdiri dari latebra, germinal disc (balstoderm), lapisan konsentris terang dan gelap, dan membran vitellin yang membungkus yolk, bersifat halus, elastis dan berkilau.

Pembentukan Kuning telur

Kuning telur dihasilkan oleh ovarium sedangkan pigmen yang terdapat pada kuning telur yang menambah warna kuning adalah xantophyl yaitu suatu pigmen carotenoid yang termasuk golongan oxycarotenoid diturunkan dari pakan yang dimakan unggas. Tiap ova (kuning telur) berada dalam folikel, folikel-folikel itu berkumpul, bergerombol sehingga tampak seperti buah anggur, terikat satu sama lain oleh jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah, lymphe dan urat syaraf. Ketika ovarium mulai berfungsi, ukuran ova yang terdapat dalam ovarium itu mulai bertambah besar. Ova ini dibungkus oleh membran vitelin.

Kuning telur mengalami perkembangan dalam ovarium selama 10 hari, sesudah itu dilepaskan (diovulasikan). Ovulasi adalah pelepasan kuning telur dari ovarium dan jatuhnya ke dalam mulut oviduct dan terus menuju ke funnel atau telur ini akan lepas dari mulut oviduct dan jatuh ke rongga tubuh. Kuning telur yang jatuh ke rongga tubuh ini biasanya bisa jatuh kembali kedalam mulut oviduct. Rata-rata pertambahan diameter dari kuning telur ini 4 mm sehari dan diovulasikan pada saat berdiameter + 40 mm. Pada hari ke 8 dan 9 sebelum kuning telur meninggalkan ovarium, pertumbuhan terjadi sangat cepat, pada hari ke 7 sampai ke 4 sebelum diovulasikan pertumbuhannya agak lambat. Menjelang telur diovulasikan pertumbuhan kuning telur ini lambat sekali.

Selama pertumbuhan kuning telur ini, germinal disc selalu terdapat dibagian atas kuning telur. Kuning telur dilepaskan berganti-ganti, berselang 24-36 jam tergantung proses penelurannya. Dalam keadaan normal kuning telur diovulasikan 15 menit sebelum bertelur.

Kuning telur yang telah dilepaskan oleh ovarium ditangkap dan menempel pada mulut oviduct. Kuning telur ini bergerak menuju ke funnel, sprmatozoa yang dihasilkan oleh ayam jantan sewaktu kopulasi, dengan aktif bergerak menembus saluran oviduct mencari sel telur.

Sperma ini akhirnya akan bertemu dengan sel telur atau kuning telur (yolk) ini pada funnel sehingga proses pembuahanpun terjadi. Sel sperma yang membuahi sel telur ini hanya satu. Lainnya tidak terus mati tetapi bisa tahan sampai beberapa hari dan menunggu datangnya dan jatuhnya yolk yang berikutnya.

Fungsi Yolk (kuning telur) Sebagai persediaan makanan bagi embrio.

2.      Albumen (putih telur)

Albumen menyusun kira-kira 60% dari berat telur total. Albumen terdiri dari 4 fraksi yaitu, lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan encer dalam (inner thin layer), lapisan kental luar (firm gel-like layer), dan lapisan encer luar (outher thin layer). Albumen yang berwarna sedikit kehijauan disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2)

Pembentukan Lapisan Putih Telur dan Chalaza

Setelah kuning telur diovulasikan dan ditangkap oleh mulut oviduct, bergerak ke funnel. Dalam funnel ini telur dibuahi atau tidak terus bergerak ke magnum. Dalam funnel inui telur tinggal selama + 15 menit.
Telur ini bergerak karena adanya gerak peristaltik dinding oviduct. Pada magnum ini disekresikan albumen yang kaya akan mucin sebanyak 50-60% dari putih telur seluruhny. Kuning telur tinggal dalam magnum ini selama 2 jam 45 menit

3.      Lapisan Chalaziferous

Lapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami differensiasi membentuk benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali yang menuju ke arah ujung telur dan disebut chalaza. Chalaza ini sangat penting untuk menjaga kedudukan kuning telur dan embrionya selama pengeraman.

Lapisan ini menyusun 3% albumen. Lapisan ini sangat kental tetapi sangat tipis, mengelilingi yolk dengan rapat pada sisi yang berlawanan dengan yolk, lanjutan dari selaput ini bercabang ke arah kedua ujung telur sebagai chalaza. Chalaza tampak seperti pintalan tali yang berwarna keputihan. Chalaza membantu menstabilkan yolk pada posisi sentris dan menghambat naiknya atau menempelnya yolk ke cangkang bila telur berada dalam keadaan istirahat.

4.      Lapisan Putih Telur Encer Dalam

Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 1-40%) albumen yang mengelilingi lapisan chalaziferous.

5.      Lapisan Putih Telur Kental Luar

Lapisan ini menyusun 55% (kisaran 30-80%) albumen yang mengalilingi lapisan putih telur encer dalam dan berperan sebagai pembungkus lapisan putih telur encer dalam dan yolk.

6.      Lapisan Putih Telur Encer Luar

Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 10-60%) albumen. Lapisan ini terletak di sebelah dalam membran kulit telur, kecuali pada bagian ujung telur yang putih kentalnya melekat pada ujung telur. Prosentase albumen kental dan encer dalam telur bervariasi pada strain, individu, kesegaran, kondisi, dan waktu penyimpanan.

7.      Shell Membrane (Membran Kulit Telur)

Membran ini terdiri atas dua lapisan, yaitu membran kulit telur dalam dan membran kulit telur luar yang masing-masing tersusun oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak teratur. Serabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous cementing unruk membentuk membran tipis, kuat, melekat erat, dan bersama-sama membatasi cangkang di sebelah dalam dan melekat erat padanya. Membran dalam lebih tipis dari membran luar dengan tebal keseluruhan 0,01-0,02 mm.

Fungsi Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.

8.      Shell (Cangkang)

Cangkang merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.

Telur di dalam uterus tinggal selama 20 jam 45 menit. Selain kelenjar uterus mensekresikan albumen juga menghasilkan bahan cangkang telur, yang terdiri dari sebagian besar CaCo3.
CaCo3 di bawa aliran darah ke dalam kelenjar uterus. Pada temperatur yang tinggi, lubang pori-pori ini semakin besar dan cangkang telur cenderung menjadi tipis karena Ca dalam aliran darah sedikit. Pigmentasi terjadi di uterus dan vagina 5 jam terakhir sebelum dikeluarkan.

Sebelum telur dikeluarkan di simpan dahulu dalam vagina untuk beberapa waktu. Disini disekresikan mucus yang ditimbun diluar cangkang telur. Mucus ini mempermudah dan memperlicin keluarnya telur. Setelah telur dikeluarkan mucus ini dengan segera mengering, sehingga meninggalkan sisa yang disebut kutikula.
Lama telur berada dalm oviduct adalah + 25 jam. Jadi lamanya pembentukan telur sejak awal pertumbuhan ova dalam ovarium adalah + 11 hari 2 jam.

9.      Air Cell (Rongga Udara)

Pada saat ditelurkan, rongga udara tidak ada. Segera setelah telur dingin, isinya mengkerut. Sedikit vakum menyebabkan udara masuk melewati pori-pori cangkang untuk membentuk rongga udara diantara kedua membran. Rongga udara biasanya terbentuk pada bagian ujung telur yang tumpul karena porositas cangkang paling besar terdapat pada daerah ini. Tetapi rongga udara bisa terjadi pada bagian lain, tergantung di daerah mana membran kulit telur mudah terpisah.
Fungsi Sebagai sumber oksigen bagi embrio




PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm.
Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.


 
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh  kantung kuning telur, amnion, dan alantois. Dinding kantung kuning  telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi  mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu mencerna albumen.
Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
Berikut merupakan tahapan perkembangan embrio ayam dalam telur :

Hari ke 1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmhOjmU3t_C5E2FL3tohKsIDkqqRbHyiY0nWfESBBAlsqHsg7kRp2RGV72h5j6nL8zjsyGk0ofEd2ZSACNvlTme1tRal71-rL3mjzwpaIQKYKY5Z35Ung0v7S6-FNOtfPUAgYI8UsQK8Q/s320/1hari.jpg 





Hari ke 2
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghK7I3xhtIRg-qlpQ0Hb0NaWooIqB6GfLPzcSNSevlA3iM12cfiv4L-scyWgBMytpKtZqu-nYSeoUZffVnrCEIjLTfM_vgoLhIkuj4hHRVAm2ybRjTD89TN06s_5buiuVVr9M4-aEa1Ak/s320/2+hari.jpg
Pada  hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop  gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.

 





Hari ke 3


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNLxzc0Weh25RedLw20RUWLeeLus4cfEb13KtOBnfjL9lRKE3pGty3uo-d5ghMnxWuNHFoIWWmROZYC6Mj42rc2D76T0vuS0wv7NOOC7zVbXenLG5kyumCtujRDdwyOMf8qjvxLz-JcgM/s320/3+hari.jpg 













Hari ke 4
Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar.
Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKH8gmyyLqsDsmeY9EEsB081sGyTjNSKncwEfRdehIvV0PFnN4s1SdXJWHroZ6V4NJyptxHfJDgE5y_2ad5tS1-jVWcUBP6vGz_LXiXIA97wDY9R5T7Cvbh2OGVb4JK_6m5VSQUKxSx_4/s320/4+hari.jpg
Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan, dalam fase ini telah terjadi perkembangan alat reproduksi



 



Hari ke 5

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIMlJuNA8A3lsB8H58ZaF05IRf1oR54BJkDRzPWNxz4n1d1k9mFMnt4H1zzIToUM9lNj3sNilLIG6QI6vCj_jZ-9Ci3nySbsJpIaWcPUKXqHVOxLSPAo2C_FQfUufUzGIKUQlUY4TnjWU/s320/5+hari.jpg 


Hari ke 6
Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0T-jYsy47656anzyVHGavh3qjg5yRXFz2Nb1oHG6riaUQPIVQW7RFoy_wASwTo01Nt6A25tuTm_lUxM_3q8S5n-S4jvL-HWLBiOTSc3ehGeNv8flDiZCGJuqpv2aLuO-86dchBYTEOw/s320/6+hari.jpg
Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk.
 
Hari ke 7
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdQ-6ifxnylT0BPcBTAAqZvjGLv1V6zX5_F6uLGocUXG_NqouDBmv9AU8zpNk3NcmJo_QHXZ1GWX55e2vfjw3HzNhBU2iDg5yYTbKSc63scA3nyBnFdKmFA9dvecytb-x_Hy7lL4lkwFE/s320/7+hari.jpg


Hari ke 8
Pada hari ke 8  mata dari embrio sudah terlihat sangat jelas

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWOCF7TrDPlY24R5CNttUVrOEEDIWMbnYbGr7vjE_r8CQxZHbtYC5D4xcTiSHhPnNBVoO9IHKi7nuRifiTqMBC0hHF2dWatsHECF9wkE4ZBLhYhSiKIEchIDBblgm14UL2xiTy1lCdk4o/s320/8+hari.jpg


Hari ke 9
Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah sudah mulai bertambah banyak dan terbentuk jari kaki.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4EjOXo-poGhFvcpfpQs3CgfhF4he7SM4kMwsfPXWwpllTWfrsasm7wGy48FgjCA9EMFOLMZp_FR1zUisFiV-xaQT58_lfD1UnHkTocilv4MpRybNP65ggd9i5NPNcO6UfZbd5AA9OUFw/s320/9+hari.jpg

Hari ke 10
Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai terbentuk.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjumrFRs7kBhPAmXMjkh6T_hPRQOmRvooewsRZD992vRKy1x5Uxp6pncssRkZC7wNpZjqdx8bR87gTOgjMtkiaSLh1HSBuJFf9caP3TerRROG-zVbs80uK8dEeAxnkeRWTLJfIBy0-XdtA/s320/10+hari.jpg


Hari ke 11
Pada hari ke 11 embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini embrio menjadi tambah besar sehingga yolk akan menyusut.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXKvjQsLl4YlfTGZywU4J7X3H-zA5QgJGIXEtOgnDKU1oDv-xFhJ-bmPBDagFDVqoyLAWJOsrMSJnukAs7nDTiw8i8MT-azBE0XkC8BPqdFMV-2z_kEE1RJlz4_r4iNoH5KMCagHzIrc/s320/11+hari.jpg

Hari ke 12
Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai membuka dan telinga sudah terbentuk.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-nQc5Tq-_LWAi25VmC-hIQo1EiNrLqHKV6FsKKz829FneBk9EORfT2If8fufa4LEMbZ6RlsfDBz0LjQWUFkwtsXmxBnw4Rt61LGH4WITC8jXJneSU9ygGLuq_rmXfPtWta4Tav4AgFGI/s320/12+hari.jpg
Hari ke 13
Pada hari ke 13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat  jelas.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9u5WjawFGoeu9kcYX53BhVMtb_F4F_WcXYOcU76xXUy_q4ujbpOpCVoSEfPpOQGEJKgB5ZJiIoajuW6mL1TuNqynYoEPna6XQhJQVMKP7D5ibCZQfJcjzkwtElAnQEMCfNjc4Ax0jSDQ/s320/13+hari.jpg


Hari ke 14
Pada hari ke 14 punggung embrio sudah terlihat melengkung atau meringkuk dan bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggTfa_k8eq0V2T_vDlQc8UX7HuRu8w0Ho_Ve_a2yO0Kp9lO9Lx2ZD4KrNpWDh5nk9gnf79z16rlQWsGvgkcKSqZTATXuUVFFyaJP2UI-mUvM-vlZ_d9sO08k5oX-Y0gktYeGjvT-e8Qgc/s320/14+hari.jpg


Hari ke 15
Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJzz2gxlLXjBPNMg-J4CA3Px29mjX1jg1iMHPkL0oeOMejv7trw1Mj-6-SlVcfTqQQuTDzIZCjl_BGPxwRECUfCB7P_h8ThSPxyz_s8EdaRSiuDpVq9AfZFJ59Dyl6hggehQaRImXpnDc/s320/15+hari.jpg
Hari ke 16
Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah semakin mengeras
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRAIeXGuXsdWo7M9Ctp_viFVbNSNCDHt9Zqd54nxbxIwiJWOwqBhgVokWyqZgfdEs3dtMdQXzhFTJT6Xtupmm5_3xXF6xa2h3uUL7KSUtWrtCLHe38KB8WZK_tv4SP_SUH5QP4AQITv7c/s320/16+hari.jpg


Hari ke 17
Pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSj0useMAJ7Y2iedunYou2Iye1vcPhft4GTj5turHcH2s3SNHSkwGVeo83fIzgyErf_4VfVtw2ieXeHjD0RR3JiUVgM0xGS2BYfR90QCHuaQ7C0YT2Mzn8c1fUyDn2ZDE9sLOFgNu4aTY/s320/17+hari.jpg


Hari ke 18
Pada hari ke 18 embrio sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxGsukTcxr6mXghKV51y6SREsf-z3gK7Q1wPVdlmH6atFHZHSOv_3rAH9Ra_4xW_iICYbWDQW6WB8opwk5kxy6IUjW-ZpybXw4CBRHJ4ZleR0CNlqEcsCRduWOOQemL8M4SyV05sV-2M/s320/18+hari.jpg
Hari ke 19
Pada hari ke 19 paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibuQBD2RbBkYup6AAKT-VgH-2xn0sW3smTgWnNH_NzFH7gWNfqFo2PSOO6PeKkCSrF4uxdwzgV-xel9O_l45MPxXPQnqbIBzR0zRoPGodvL2OEwjJvUlf6k5o193kRVgm0LgHkuVoeM0o/s320/19+hari.jpg
Pada hari ke 20 kantung kuning telur sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, pecahnya kerabang semakin besar.

 


Hari ke 20

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS-Nug0nWYPmy6Mr7lDnNA0Jna6RXRNNdJSFZf6Mg-rJHp1lu2WIvYrmK1AYAO9IYeZkV2KyBdNtpgG6fEKn82M7LgqVf20lq1J_vgy4Dj_CcNODVL1vUfFZfUCnjZrl_KE-0b20hjqdI/s320/20+hari.jpg

Hari ke 21 
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Supaya kering, diperlukan waktu beberapa jam lagi,
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwyj4_7vEN1N-QPLBVOBpO5608p16BZRxw4Rj7lLToJuu0LNfA5KyKkEV3hdW9iEpP8Uz74uxiAamzY8HmCYokxwuPaX22BuhesQ-1NQAYzgHacn_4jn9IhdoIcubuPVMR8mLyX7BKpI/s320/21+hari.jpg

Friday, October 28, 2016

makalah pendidikan seumur hidup



PENGANTAR PENDIDIKAN
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

OLEH
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA
KADEK FERA MEGANTARI
KETUT DARMAYANTI
NI PUTU DWI ARENA
ESTIANA MAYA BILI
AGUSTINUS HANDI



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional kita adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan seumur hidup (PSH) adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pend. tinggi) dan jenis pendidikan. Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia

1.2  RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang “pendidikan seumur hidup” yang dibatasi oleh beberapa masalah seperti berikut :
1.2.1.Bagaimana konsep pendidikan seumur hidup ?
1.2.2. Ada berapa macam klasifikasi pendidikan ?
1.2.3. Bagaimana pentingnya pendidikan seumur hidup dalam bebagai perspektif ?
1.2.4. Kearah mana pendidikan seumur hidup di terapkan ?
1.2.5. Apa implikasi dari pendidikan seumur hidup pada program pendidikan ?




1.3  TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.3.1. Mengetahui konsep pendidikan seumur hidup.
1.3.2.  Mengetahui klasifikasi pendidikan.
1.3.3.  Mengetahui pentingnya pendidikan seumur hidup.
1.3.4.  Mengetahui arah pendidikan seumur hidup yang akan diterapkan.
1.3.5.  Mengetahui implikasi dari pendidikan seumur hidup.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1     KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
    pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri..Konsep pendidikan seumur hidup mulai di masyarakat melalui kebijaksanaan negara yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional.Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia.
Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Menurut GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga pendidikan seumur hidup merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis dan dasar yuriditisnya :
2.1.1        Dasar Teoritis
Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya : An Introduction to Life Long Education. Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.Konsep ppendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal dunia.
2.1.2   Dasar Yuridis
Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :
1)      Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara lain :
a)      pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang)
b)      Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).

2)      UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai berikut :
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
3)      Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1) yang berbunyi : “penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga, sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : “pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan”.

2.2    KLASIFIKASI PENDIDIKAN
Di dalam UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 10 Ayat (1), pendidikan itu hanya dibagi dua, yaitu pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah. Pendidikan luar sekolah dibagi pula yang dilembagakan dan yang tidak dilembagakan.
Dalam konsep pendidikan seumur hidup pendidkan sekolah, pendidikan luar sekolah yang dilembagakan, dan yang tidak dilembagakan saling mengisi dan saling memperkuat.
Philip H. coombs mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu pendidikan informal (pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan) pendidikan formal (pendidikan sekolah) pendidikan non-formal (pendidikan luar sekolah yang dilembagakan). Kata-kata “pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan”,”pendidikan sekolah”,dan “pendidikan sekolah yang dilembagakan” merupakan istilahyang digunakan dalam UU sistem Pendidika
n Nasional diatas.
2.2.1        Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan
pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnyatidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar, atau didalam pergaulan sehari-hari.Walaupun demikian, pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang, karena dalam kebanyakan masyarakat pendidiakan luar sekolah yang tidak dilembagakan berperan penting melalui keluaga, masyarakat dan pengusaha.
2.2.2        Pendidikan sekolah
pendidikan sekolah adalah pendidikan di sekolah, yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi melalui waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.Akan tetapi, saat ini sekolah bukan satu-satunya tempat bagi setiap orang untuk belajar. Namun, kita menyadari bahwa sekolah merupakan tempat dan periode yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina seseorang untuk membina dalam menghadapi masa depannya.
2.2.3        Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan
pendidikan luar sekolah yang dilembagakan adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana di luar kegiatan persekolahan. Dalam hal ini, tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian, dan waktu yang dipakai, serta komponen-komponen lainnya yang disesuaikan dengan keadaan peserta, atau peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan bersifat fungsional dan praktis, serta pendekatannya lebih fleksibel.

2.3    PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa long life education adalah sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya adalah sebagai berikut :
2.3.1        Tinjauan Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau life long education akan memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
2.3.2    Tinjauan Ekonomis
Melalui pendidikan, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan. Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkingkan seseorang untuk :
1.      Meningkatkan produktifitasnya
2.      Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya dimilikinya
3.      Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan
4.      Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
5.      Tinjauan Sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang akan merupakan solusi dari masalah tersebut.


2.3.3        Tujuan Filosofis
Di negara demokrasi, menginginkan seluruh rakyat menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah, DPR, MPR dan sebagainya.
2.3.4        Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.

2.3.5        Tinjauan Psikologis dan Padagogis
Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan.Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.
Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.
Demikian keadaan pendidikan seumur hidup yang dilihat dari berbagai aspek dan pandangan.Sebagai pokok dalam pendidikan seumur hidup adalah seluruh individu harus memiliki kesempatan yang sistematik, terorganisisr untuk belajar disetiap kesempatan sepanjang hidup mereka.Semua itu adalah tujuan untuk menyembuhkan kemunduran pendidikan sebelumnya, untuk memperoleh skill yang baru, untuk meningkatkan keahlian mereka dalam upaya pengertian tentang dunia yang mereka tempati, untuk mengembangkan kepribadian dan tujuan-tujuan lainnya.
2.4    ARAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Pada umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa dan pada anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan di dalam hidup.
2.4.1    Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Sebagaimana generasi penerus, kaum muda/dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “self interest” yang merupakan tuntunan hidup mereka sepanjang masa.Diantara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis bagi mereka umumnya dan latihan kleterampilan bagi para pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakn kunci keberhasilan.

2.4.2    Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisis lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan olah karena anak akan menjadi “ tampat awal” bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang besar bagi pembangunan pada masa dewasa dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.
Proses pendidikan menekankan pada metodologi yang mengajar oleh karena pada dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.
2.5    IMPLIKASI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP PADA PROGRAM PENDIDIKAN
Implikasi diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuaensi dari suatu keputusan tentang pelaksanaaan pendidikan seumur hidup.Menurut W.P Guruge dalam buku Toward Better Educational Management, implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan adalah :
2.5.1    Pendidikan baca tulis fungsional
Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat, baik negara maju maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsional memuat :
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
2.5.2    Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikan formal dan non formal dalam rangka ‘apprentice ship training merupakan salah satu program dalam pendidikan seumur hidup. Namun pendidikan vokasional tidak boleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi tetap dilaksanakan secara kontinu.
2.5.3        Pendidikan professional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap profesi hendaklah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap profesionalnya.

2.5.4        Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
2.5.5        Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perlu diberikan dalam pendidikan seumur hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara baik menjadi rakyat maupun pimpinan.
2.5.6        Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perlu diberikan secara konstruktif sebagai bagian konsep long life education. Dengan cara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehingga pendidikan seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.

















BAB III
PENUTUP
3.1     SIMPULAN
          Dari pembahasan Konsep Pendidikan Seumur Hidup Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia. Dasar pemikiran konsep pendidikan seumur hidup  dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu tinjauan ideologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis dan pedagogis.
Implikasi bidang pendidikan meliputi implikasi program pendidikan yang terdiri dari pendidikan baca tulis, pendidikan kejuruan, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pengembangan, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, perubahan kultural dan pengisian waktu luang. Arah Pendidikan Seumur Hidup meliputi pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa dan pendidikan seumur hidup kepada anak.

3.2     SARAN
Konsep pendidikan seumur hidup diharapkan akan mengubah pandangan masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja, melainkan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Untuk mendukung konsep tentang pendidikan seumur hidup dibutuhkan peran aktif dari masyarakat dan pemerintah, sehingga konsep pendidikan seumur hidup dapat terealisasikan dengan baik.










DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pendidikan Seumur Hidup. http://plsbersinergi.blogspot.com/2012/12/psh-konsep-dasar-ps.html (diakses 23 Maret 2016)
Maya dyah. 2013. Pendidikan Sepanjang Hayat. http://dyahmayarikawati.blogspot.com/2013/12/makalah-pendidikan-sepanjang-hayat.html?m=1 (diakses 1 April 2016)
Suchodolski(1976). Budaya dan Pendidikan. Ditejemahkan oleh
Mudyahardho,  Redja. 2006.  Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.