education

Sunday, October 30, 2016

perkembangan embrio ayam

PERKEMBANGAN HEWAN
BAGIAN-BAGIAN TELUR DAN EMBRIO AYAM




OLEH
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA
(1401842050029)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016

BAGIAN TELUR AYAM

telur-struktur.jpg

1.      Yolk (kuning telur)

Yolk menyusun 30-33% berat telur. Yolk berbentuk hampir bulat dengan warna kuning sampai jingga tua, dan terletak di pusat telur. Bahan yang memberi warna pada yolk adalah xanthophil, yaitu suatu pigmen carotenoid yang diturunkan dari pakan. Yolk terdiri dari latebra, germinal disc (balstoderm), lapisan konsentris terang dan gelap, dan membran vitellin yang membungkus yolk, bersifat halus, elastis dan berkilau.

Pembentukan Kuning telur

Kuning telur dihasilkan oleh ovarium sedangkan pigmen yang terdapat pada kuning telur yang menambah warna kuning adalah xantophyl yaitu suatu pigmen carotenoid yang termasuk golongan oxycarotenoid diturunkan dari pakan yang dimakan unggas. Tiap ova (kuning telur) berada dalam folikel, folikel-folikel itu berkumpul, bergerombol sehingga tampak seperti buah anggur, terikat satu sama lain oleh jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah, lymphe dan urat syaraf. Ketika ovarium mulai berfungsi, ukuran ova yang terdapat dalam ovarium itu mulai bertambah besar. Ova ini dibungkus oleh membran vitelin.

Kuning telur mengalami perkembangan dalam ovarium selama 10 hari, sesudah itu dilepaskan (diovulasikan). Ovulasi adalah pelepasan kuning telur dari ovarium dan jatuhnya ke dalam mulut oviduct dan terus menuju ke funnel atau telur ini akan lepas dari mulut oviduct dan jatuh ke rongga tubuh. Kuning telur yang jatuh ke rongga tubuh ini biasanya bisa jatuh kembali kedalam mulut oviduct. Rata-rata pertambahan diameter dari kuning telur ini 4 mm sehari dan diovulasikan pada saat berdiameter + 40 mm. Pada hari ke 8 dan 9 sebelum kuning telur meninggalkan ovarium, pertumbuhan terjadi sangat cepat, pada hari ke 7 sampai ke 4 sebelum diovulasikan pertumbuhannya agak lambat. Menjelang telur diovulasikan pertumbuhan kuning telur ini lambat sekali.

Selama pertumbuhan kuning telur ini, germinal disc selalu terdapat dibagian atas kuning telur. Kuning telur dilepaskan berganti-ganti, berselang 24-36 jam tergantung proses penelurannya. Dalam keadaan normal kuning telur diovulasikan 15 menit sebelum bertelur.

Kuning telur yang telah dilepaskan oleh ovarium ditangkap dan menempel pada mulut oviduct. Kuning telur ini bergerak menuju ke funnel, sprmatozoa yang dihasilkan oleh ayam jantan sewaktu kopulasi, dengan aktif bergerak menembus saluran oviduct mencari sel telur.

Sperma ini akhirnya akan bertemu dengan sel telur atau kuning telur (yolk) ini pada funnel sehingga proses pembuahanpun terjadi. Sel sperma yang membuahi sel telur ini hanya satu. Lainnya tidak terus mati tetapi bisa tahan sampai beberapa hari dan menunggu datangnya dan jatuhnya yolk yang berikutnya.

Fungsi Yolk (kuning telur) Sebagai persediaan makanan bagi embrio.

2.      Albumen (putih telur)

Albumen menyusun kira-kira 60% dari berat telur total. Albumen terdiri dari 4 fraksi yaitu, lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan encer dalam (inner thin layer), lapisan kental luar (firm gel-like layer), dan lapisan encer luar (outher thin layer). Albumen yang berwarna sedikit kehijauan disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2)

Pembentukan Lapisan Putih Telur dan Chalaza

Setelah kuning telur diovulasikan dan ditangkap oleh mulut oviduct, bergerak ke funnel. Dalam funnel ini telur dibuahi atau tidak terus bergerak ke magnum. Dalam funnel inui telur tinggal selama + 15 menit.
Telur ini bergerak karena adanya gerak peristaltik dinding oviduct. Pada magnum ini disekresikan albumen yang kaya akan mucin sebanyak 50-60% dari putih telur seluruhny. Kuning telur tinggal dalam magnum ini selama 2 jam 45 menit

3.      Lapisan Chalaziferous

Lapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami differensiasi membentuk benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali yang menuju ke arah ujung telur dan disebut chalaza. Chalaza ini sangat penting untuk menjaga kedudukan kuning telur dan embrionya selama pengeraman.

Lapisan ini menyusun 3% albumen. Lapisan ini sangat kental tetapi sangat tipis, mengelilingi yolk dengan rapat pada sisi yang berlawanan dengan yolk, lanjutan dari selaput ini bercabang ke arah kedua ujung telur sebagai chalaza. Chalaza tampak seperti pintalan tali yang berwarna keputihan. Chalaza membantu menstabilkan yolk pada posisi sentris dan menghambat naiknya atau menempelnya yolk ke cangkang bila telur berada dalam keadaan istirahat.

4.      Lapisan Putih Telur Encer Dalam

Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 1-40%) albumen yang mengelilingi lapisan chalaziferous.

5.      Lapisan Putih Telur Kental Luar

Lapisan ini menyusun 55% (kisaran 30-80%) albumen yang mengalilingi lapisan putih telur encer dalam dan berperan sebagai pembungkus lapisan putih telur encer dalam dan yolk.

6.      Lapisan Putih Telur Encer Luar

Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 10-60%) albumen. Lapisan ini terletak di sebelah dalam membran kulit telur, kecuali pada bagian ujung telur yang putih kentalnya melekat pada ujung telur. Prosentase albumen kental dan encer dalam telur bervariasi pada strain, individu, kesegaran, kondisi, dan waktu penyimpanan.

7.      Shell Membrane (Membran Kulit Telur)

Membran ini terdiri atas dua lapisan, yaitu membran kulit telur dalam dan membran kulit telur luar yang masing-masing tersusun oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak teratur. Serabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous cementing unruk membentuk membran tipis, kuat, melekat erat, dan bersama-sama membatasi cangkang di sebelah dalam dan melekat erat padanya. Membran dalam lebih tipis dari membran luar dengan tebal keseluruhan 0,01-0,02 mm.

Fungsi Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.

8.      Shell (Cangkang)

Cangkang merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.

Telur di dalam uterus tinggal selama 20 jam 45 menit. Selain kelenjar uterus mensekresikan albumen juga menghasilkan bahan cangkang telur, yang terdiri dari sebagian besar CaCo3.
CaCo3 di bawa aliran darah ke dalam kelenjar uterus. Pada temperatur yang tinggi, lubang pori-pori ini semakin besar dan cangkang telur cenderung menjadi tipis karena Ca dalam aliran darah sedikit. Pigmentasi terjadi di uterus dan vagina 5 jam terakhir sebelum dikeluarkan.

Sebelum telur dikeluarkan di simpan dahulu dalam vagina untuk beberapa waktu. Disini disekresikan mucus yang ditimbun diluar cangkang telur. Mucus ini mempermudah dan memperlicin keluarnya telur. Setelah telur dikeluarkan mucus ini dengan segera mengering, sehingga meninggalkan sisa yang disebut kutikula.
Lama telur berada dalm oviduct adalah + 25 jam. Jadi lamanya pembentukan telur sejak awal pertumbuhan ova dalam ovarium adalah + 11 hari 2 jam.

9.      Air Cell (Rongga Udara)

Pada saat ditelurkan, rongga udara tidak ada. Segera setelah telur dingin, isinya mengkerut. Sedikit vakum menyebabkan udara masuk melewati pori-pori cangkang untuk membentuk rongga udara diantara kedua membran. Rongga udara biasanya terbentuk pada bagian ujung telur yang tumpul karena porositas cangkang paling besar terdapat pada daerah ini. Tetapi rongga udara bisa terjadi pada bagian lain, tergantung di daerah mana membran kulit telur mudah terpisah.
Fungsi Sebagai sumber oksigen bagi embrio




PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm.
Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.


 
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh  kantung kuning telur, amnion, dan alantois. Dinding kantung kuning  telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi  mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu mencerna albumen.
Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
Berikut merupakan tahapan perkembangan embrio ayam dalam telur :

Hari ke 1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmhOjmU3t_C5E2FL3tohKsIDkqqRbHyiY0nWfESBBAlsqHsg7kRp2RGV72h5j6nL8zjsyGk0ofEd2ZSACNvlTme1tRal71-rL3mjzwpaIQKYKY5Z35Ung0v7S6-FNOtfPUAgYI8UsQK8Q/s320/1hari.jpg 





Hari ke 2
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghK7I3xhtIRg-qlpQ0Hb0NaWooIqB6GfLPzcSNSevlA3iM12cfiv4L-scyWgBMytpKtZqu-nYSeoUZffVnrCEIjLTfM_vgoLhIkuj4hHRVAm2ybRjTD89TN06s_5buiuVVr9M4-aEa1Ak/s320/2+hari.jpg
Pada  hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop  gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.

 





Hari ke 3


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNLxzc0Weh25RedLw20RUWLeeLus4cfEb13KtOBnfjL9lRKE3pGty3uo-d5ghMnxWuNHFoIWWmROZYC6Mj42rc2D76T0vuS0wv7NOOC7zVbXenLG5kyumCtujRDdwyOMf8qjvxLz-JcgM/s320/3+hari.jpg 













Hari ke 4
Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar.
Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKH8gmyyLqsDsmeY9EEsB081sGyTjNSKncwEfRdehIvV0PFnN4s1SdXJWHroZ6V4NJyptxHfJDgE5y_2ad5tS1-jVWcUBP6vGz_LXiXIA97wDY9R5T7Cvbh2OGVb4JK_6m5VSQUKxSx_4/s320/4+hari.jpg
Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan, dalam fase ini telah terjadi perkembangan alat reproduksi



 



Hari ke 5

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIMlJuNA8A3lsB8H58ZaF05IRf1oR54BJkDRzPWNxz4n1d1k9mFMnt4H1zzIToUM9lNj3sNilLIG6QI6vCj_jZ-9Ci3nySbsJpIaWcPUKXqHVOxLSPAo2C_FQfUufUzGIKUQlUY4TnjWU/s320/5+hari.jpg 


Hari ke 6
Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0T-jYsy47656anzyVHGavh3qjg5yRXFz2Nb1oHG6riaUQPIVQW7RFoy_wASwTo01Nt6A25tuTm_lUxM_3q8S5n-S4jvL-HWLBiOTSc3ehGeNv8flDiZCGJuqpv2aLuO-86dchBYTEOw/s320/6+hari.jpg
Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk.
 
Hari ke 7
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdQ-6ifxnylT0BPcBTAAqZvjGLv1V6zX5_F6uLGocUXG_NqouDBmv9AU8zpNk3NcmJo_QHXZ1GWX55e2vfjw3HzNhBU2iDg5yYTbKSc63scA3nyBnFdKmFA9dvecytb-x_Hy7lL4lkwFE/s320/7+hari.jpg


Hari ke 8
Pada hari ke 8  mata dari embrio sudah terlihat sangat jelas

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWOCF7TrDPlY24R5CNttUVrOEEDIWMbnYbGr7vjE_r8CQxZHbtYC5D4xcTiSHhPnNBVoO9IHKi7nuRifiTqMBC0hHF2dWatsHECF9wkE4ZBLhYhSiKIEchIDBblgm14UL2xiTy1lCdk4o/s320/8+hari.jpg


Hari ke 9
Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah sudah mulai bertambah banyak dan terbentuk jari kaki.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4EjOXo-poGhFvcpfpQs3CgfhF4he7SM4kMwsfPXWwpllTWfrsasm7wGy48FgjCA9EMFOLMZp_FR1zUisFiV-xaQT58_lfD1UnHkTocilv4MpRybNP65ggd9i5NPNcO6UfZbd5AA9OUFw/s320/9+hari.jpg

Hari ke 10
Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai terbentuk.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjumrFRs7kBhPAmXMjkh6T_hPRQOmRvooewsRZD992vRKy1x5Uxp6pncssRkZC7wNpZjqdx8bR87gTOgjMtkiaSLh1HSBuJFf9caP3TerRROG-zVbs80uK8dEeAxnkeRWTLJfIBy0-XdtA/s320/10+hari.jpg


Hari ke 11
Pada hari ke 11 embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini embrio menjadi tambah besar sehingga yolk akan menyusut.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXKvjQsLl4YlfTGZywU4J7X3H-zA5QgJGIXEtOgnDKU1oDv-xFhJ-bmPBDagFDVqoyLAWJOsrMSJnukAs7nDTiw8i8MT-azBE0XkC8BPqdFMV-2z_kEE1RJlz4_r4iNoH5KMCagHzIrc/s320/11+hari.jpg

Hari ke 12
Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai membuka dan telinga sudah terbentuk.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-nQc5Tq-_LWAi25VmC-hIQo1EiNrLqHKV6FsKKz829FneBk9EORfT2If8fufa4LEMbZ6RlsfDBz0LjQWUFkwtsXmxBnw4Rt61LGH4WITC8jXJneSU9ygGLuq_rmXfPtWta4Tav4AgFGI/s320/12+hari.jpg
Hari ke 13
Pada hari ke 13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat  jelas.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9u5WjawFGoeu9kcYX53BhVMtb_F4F_WcXYOcU76xXUy_q4ujbpOpCVoSEfPpOQGEJKgB5ZJiIoajuW6mL1TuNqynYoEPna6XQhJQVMKP7D5ibCZQfJcjzkwtElAnQEMCfNjc4Ax0jSDQ/s320/13+hari.jpg


Hari ke 14
Pada hari ke 14 punggung embrio sudah terlihat melengkung atau meringkuk dan bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggTfa_k8eq0V2T_vDlQc8UX7HuRu8w0Ho_Ve_a2yO0Kp9lO9Lx2ZD4KrNpWDh5nk9gnf79z16rlQWsGvgkcKSqZTATXuUVFFyaJP2UI-mUvM-vlZ_d9sO08k5oX-Y0gktYeGjvT-e8Qgc/s320/14+hari.jpg


Hari ke 15
Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJzz2gxlLXjBPNMg-J4CA3Px29mjX1jg1iMHPkL0oeOMejv7trw1Mj-6-SlVcfTqQQuTDzIZCjl_BGPxwRECUfCB7P_h8ThSPxyz_s8EdaRSiuDpVq9AfZFJ59Dyl6hggehQaRImXpnDc/s320/15+hari.jpg
Hari ke 16
Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh sudah semakin mengeras
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRAIeXGuXsdWo7M9Ctp_viFVbNSNCDHt9Zqd54nxbxIwiJWOwqBhgVokWyqZgfdEs3dtMdQXzhFTJT6Xtupmm5_3xXF6xa2h3uUL7KSUtWrtCLHe38KB8WZK_tv4SP_SUH5QP4AQITv7c/s320/16+hari.jpg


Hari ke 17
Pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSj0useMAJ7Y2iedunYou2Iye1vcPhft4GTj5turHcH2s3SNHSkwGVeo83fIzgyErf_4VfVtw2ieXeHjD0RR3JiUVgM0xGS2BYfR90QCHuaQ7C0YT2Mzn8c1fUyDn2ZDE9sLOFgNu4aTY/s320/17+hari.jpg


Hari ke 18
Pada hari ke 18 embrio sudah tampak jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas. Jari kaki, sayap, dan bulunya berkembang dengan baik.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaxGsukTcxr6mXghKV51y6SREsf-z3gK7Q1wPVdlmH6atFHZHSOv_3rAH9Ra_4xW_iICYbWDQW6WB8opwk5kxy6IUjW-ZpybXw4CBRHJ4ZleR0CNlqEcsCRduWOOQemL8M4SyV05sV-2M/s320/18+hari.jpg
Hari ke 19
Pada hari ke 19 paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibuQBD2RbBkYup6AAKT-VgH-2xn0sW3smTgWnNH_NzFH7gWNfqFo2PSOO6PeKkCSrF4uxdwzgV-xel9O_l45MPxXPQnqbIBzR0zRoPGodvL2OEwjJvUlf6k5o193kRVgm0LgHkuVoeM0o/s320/19+hari.jpg
Pada hari ke 20 kantung kuning telur sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung udara. Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, pecahnya kerabang semakin besar.

 


Hari ke 20

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS-Nug0nWYPmy6Mr7lDnNA0Jna6RXRNNdJSFZf6Mg-rJHp1lu2WIvYrmK1AYAO9IYeZkV2KyBdNtpgG6fEKn82M7LgqVf20lq1J_vgy4Dj_CcNODVL1vUfFZfUCnjZrl_KE-0b20hjqdI/s320/20+hari.jpg

Hari ke 21 
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Supaya kering, diperlukan waktu beberapa jam lagi,
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwyj4_7vEN1N-QPLBVOBpO5608p16BZRxw4Rj7lLToJuu0LNfA5KyKkEV3hdW9iEpP8Uz74uxiAamzY8HmCYokxwuPaX22BuhesQ-1NQAYzgHacn_4jn9IhdoIcubuPVMR8mLyX7BKpI/s320/21+hari.jpg


0 comments:

Post a Comment