education

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, December 31, 2016

TAHUN BARU 2017

Waktu bergulir seperti air mengalir, mengikuti alur kehidupan dan perjalan hidup yang begitu panjang.
Tantunya banyak harapan dan cerita yang terukir di tahun 2016. tentunya kisah sedih, haru, canda, tawa, kebahagiaan, kesedihan ibaratkan pelangi indah yang mempunyai banyak warna. banyak yang berat meninggalkan tahun 2016 karena mungkin mempunyai banyak makna, ada juga yang begitu bahagia dan bersemangat menyambut tahun baru 2017 nanti karena dirasa tahun ini amat berat untuk dilalui dan akan memulai lembar baru.
Banyak harapan serta doa dipanjatkan untuk menyambut tahun baru.ada juga yang berkeingan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. atau melanjutkan angan-angan, mimpi serta cita-cita yang belum kesampaian di tahun ini. tentunya kita semua bekeinginan seperti itu karena hidup ini melihat kedepan bukan melihat kebelakang. masa lalu kelak akan menjadi cerita, dan cerita pun bisa difiktifkan serta masa depan adalah kenyataan.
Masa lalu adalah sejarah, hari ini adalah goresan, esok adalah harapan, selamat datang Tahun 2017 seiring dengan perginya kenangan, menyambut harapan. Selamat tinggal kenangan, Selamat datang harapan.

HAPPY NEW YEARS

Wednesday, December 28, 2016

QUANTUM LEARNING



MODEL PEMBELAJARAN
QUANTUM LEARNING



DI SUSUN OLEH :
DESI DEVANI A. B.
MARGARETHA LOMBO
INOSENSIUS TANGGUNG
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Pembelajaran adalah sebuah integrasi yang bernilai pendidikan. Di dalam proses pembelajaran terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberi dorongan (motivasi) kepada siswa bila penyampaiannya menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat. Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian strategi pembelajaran dan metode yang bervariasi justru akan mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran
Selanjutnya, sebagai calon-calon guru tidak saja diperlukan kompetensi yang luas, namun diperlukan juga strategi-strategi yang harus dikuasai oleh calon-calon guru nantinya, dalam menghadapi proses belajar mengajar di kelas nantinya dengan peserta didik. Strategi belajar mengajar yang harus dikuasai oleh calon-calon guru tersebut mencakup Media Pembelajaran, bagaimana seorang guru nantinya memanfaatkan media-media yang ada dalam proses pembelajaran, selanjutnya ada Pendekatan Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Keterampilan Mengajar, dan yang terakhir ada yang namanya Model Pembelajaran.
Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Sesuai dengan definisi tersebut, maka dengan menerapkan model pembelajaran tersebut diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang lebih berkualitas karena dengan model ini peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan potensi belajarnya sehingga dapat menunjukkan “sinar”nya (quantum : cahaya, sinar).


B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan konsep pembelajaran kuantum ?
2.      Bagaimana ciri dan prinsip dasar pembelajaran kuantum?
3.      Bagaimana langkah-langkah secara umum pembelajaran kuantum?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kuantum?
C.      Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui pengertian dan konsep pembelajaran kuantum.
2.      Mengetahui ciri dan prinsip dasar pembelajaran kuantum.
3.      Mengetahui langkah-langkah secara umum pembelajaran kuantum.
4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kuantum.
D.       Manfaat Penulisan Makalah
1.      Mahasiswa sebagai calon guru mengetahui pengertian, konsep, ciri, dan prinsip  dari model pembelajaran kuantum sehingga nantinya bisa diterapkan.
2.      Mahasiswa sebagai calon guru mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran kuantum.





BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian dan Konsep  Pembelajaran Quantum
Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran Quantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama-sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal
Model pembelajaran quantum learning adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran quantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (Deporter, 2008:6). Inilah asas utama quantum learning. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.
Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan,  menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.

B.        Ciri dan Prinsip Dasar dari Pembelajaran Kuantum

1.      Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam dunia siswa.
2.      Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a)      Segalanya berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang guru, dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran seorang guru, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b)      Segalanya bertujuan; semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan.
c)      Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
d)     Mengakui setiap usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langka ini, maka mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
e)      Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa.
3.      Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada tujuh kunci keunggulan dalam pembelajaran Quantum yaitu:
a)      menerapkan hidup dalam integritas; artinya dalam pembelajaran baik guru maupun siswa sebaiknya bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
b)      mengakui bahwa kegagalan dapat membawa kesuksesan; saat siswa mengalami kegagalan, hendaknya guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.
c)      berbicara dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
d)     tegas dalam komitmen; dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu.
e)      menjadi pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f)       tetap lentur; seorang guru terutama harus pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan.
g)      mempertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, guru dan siswa hendaknya mempertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.

C.        Langkah-Langkah dari Pembelajaran Quantum
1. Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
2. Penyusunan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
3. Pelaksanaan metode pembelajaran quantum
Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa.
1)      Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)
Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Dapat dilakukan dengan cara rolling tempat duduk setiap pertemuan, penempelan gambar-gambar, penampilan video (baik yang sesuai dengan materi maupun video lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa), dsb.
2)      Pemberian pengalaman umum (A= Alami)
Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran.
3)      Penamaan atau penyajian materi  (N= Namai)
Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator
4)      Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)
Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” (hasil tugas mandiri).
5)      Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)
Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktekan langsung.
6)      Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)
Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih.

4. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap:
1.      Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan
2.      Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis.
3.      Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi.
4.      Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah.
5.      Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
6.      Guru mengadakan evaluasi.


D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Quantum
Ø  Kelebihan
1.      Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, “Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.
2.      Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk mengembangkan potensinya.
3.      Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari juga dapat digunakan dalam pembelajaran).
Ø  Kekurangan
1.      Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas masalah waktu. Suatu materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U.
2.      Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” memerlukan waktu yg lama.
3.      Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum detail.


BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
            Model Pembelajaran Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah.
Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka
Langkah-langkah umum yang harus dilakukan Guru dalam menggunakan model pembelajaran Kuantum meliputi Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran, Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum, dan Evaluasi.

B.       SARAN
            Model pembelajaran kuantum merupakan model pembelajaran yang memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi belajarnya. Untuk itu, model pembelajaran ini dapat menjadi pilihan model pembelajaran yang baik untuk digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.   










DAFTAR PUSTAKA

Eka Purwa. 2011. Model Pembelajaran Quantum Beserta Penerapannya di bidang
info silabus. 2012. quantum teaching.
http://www.inforppsilabus.com/2012/04/quantumteaching.html link(diakses pada tanggal 18 november 2016, pukul 13:55 WITA)

NOTE**)
     Yang pengen download ppt nya silahkan klik link di bawah ini :
http://www.slideshare.net/yoesvic/quantum-learning-ppt 

STUDI ILMIAH GOES TO TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

STUDI ILMIAH KE TAMAN NASIONAL ALAS PURWO 

HMPS PEND. BIOLOGI UNMAS DENPASAR 

BERSAMA FP MIPA IKIP TABANAN

16-18 Desember 2016


Tanggal 16 Desember 2016 HMPS Pend. Biologi UNMAS Denpasar bersama FP MIPA IKIP Tabanan berangkat dari denpasar menuju taman nasional alas purwo banyuwangi untuk melakukan kegiatan studi ilmiah bersama disana, kegiatan ini di ikuti oleh 131 peserta (4 dosen) dari FKIP Biologi UNMAS Denpasar dan 30 pserta (4 dosen ) dari FP MIPA IKIP Tabanan.
Pukul 18:00 WIB rombongan studi ilmiah sampai di taman nasional alas purwo, sebelum ke penginapan rombongan melalakukan persembahyangan (umat hindu) di pura giri selaka alas purwo.
 setelah selesai melakukan persembahnyangan semua peserta menuju kepenginapan untuk istrahat sejenak. Pukul 19:31 WIB seluruh peserta mendengarkan pengarahan dari pihak taman nasional alas purwo.
pengarahan berlangsung kurang lebih 1 jam disertai dengan beberapa pertanyaan dari peserta studi ilmiah
tanggal 17 Desember 2016 (hari kedua) Pukul 05:15 WIB peserta studi ilmiah mengunjungi kawasan sadengan dengan berjalan kaki kurang lebih 2 kilo meter. di Sadengan peserta studi ilmiah melakukan pengamatan pada satwa disana, seperti Banteng, Rusa, Elang, Merak dan Burung jalak.


setelah ke unit sadengan peserta studi ilmiah melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan dengan melewati hutan pantai sejauh 2,5 kilo meter. Setelah sampai di tempat penginapan para peserta istrahat sekitar 30 menit dan kembali berkunjung ke unit ngagelan (penangkaran penyu) dengan menggunakan truck sejauh 5 kilo meter.
disana para peserta mengamati proses penetasan telur penyu dan mengenal beberapa sejarah dan spesies penyu yang ada dalam penangkaran.




setelah pulang dari unit nagelan para peserta melanjutkan kegiatan dengan berbagai games, games ini dibuat untuk mempererat kekompakan dan persaudaraan antara para peserta khususnya untuk peserta dari UNMAS Denpasar dan IKIP Tabanan. Setelah game selesai para peserta melanjutkan kegiatan dengan malam kesenian, setiap semester dari UNMAS Denpasar dan IKIP Tabanan menampilkan kebolehan dan bakat mereka dalam bentuk tarian, bermain peran, dan paduan suara.

tanggal 18 Desember 2016 pukul 10:15 WIB para peserta mulai berkemas untuk kembali ke denpasar. Sebelum meninggalkan taman nasional alas purwo para peserta terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dari Bapak/Ibu dosen pendamping serta menyanyikan beberapa lagu agar para peserta tetap semangat dalam perjalanan.



POLA PERTAHANAN DIRI PADA HEWAN

http://www.slideshare.net/yoesvic/pola-pertahanan-pada-hewan

POLA-POLA PERILAKU PERTAHANAN
PADA HEWAN


DI SUSUN OLEH :

ADOLFUS JONDO
KOMANG WIDIADYANA
PETRUS AFRI WONTARIS
KADEK FERA MEGANTARI
KATARINA TRISANTI PRISCA PIO
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang

Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon dan efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan diambil bila makanan benar-benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulus dari dalam dan luar.
Setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan lingkungannya sejak pertama kali mereka dilahirkan. Untuk tetap eksis setiap makhluk hidup harus mampu melakukan adaptasi, baik pada tingkatan populasi maupun komunitas pada suatu biosfer.
Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri ini berguna untuk memperoleh makanan. Selain itu juga untuk mempertahankan diri dari musuhnya. Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku.








1.2      Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pertahanan hewan ?
2.      Bagaimanakah pola-pola perilaku pertahanan hewan ?
3.      Apa saja contoh-contoh dari hewan untuk mempertahankan diri ?


1.3       Tujuan
1.      Mengatahui serta memahami definisi pertahanan hewan
2.      Mengetahui serta memahami pola-pola perilaku dari pertahanan hewan.
3.      Mengetahui serta memahami contoh-contoh perilaku hewan untuk mempertahankan diri



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Definisi Perilaku Pertahanan  Pada Hewan
Semua jenis hewan sebenarnya memiliki peluang untuk dimangsa. Bahkan serigala dan singa sering menjadi mangsa ketika mereka masih sangat muda. Beberapa hewan seperti pada kebanyakan ulat dan kadal meleburkan warna dirinya dengan latar  belakang di mana mereka berada sehingga seringkali sulit untuk dilihat. Perilaku ini sering disebut dengan perilaku cryptic. Beberapa jenis hewan lain memiliki kemampuan perilaku untuk melepaskan diri dari pemangsaan, seperti berlari sangat cepat pada antelope dan berenang dengan cepat pada ikan. Perilaku lain, melakukan serangan balik dengan perilaku menggunakan tanduk atau dengan gigitan. Beberapa hewan melakukan perilaku dengan menakut - nakuti, sehingga predator berpikir bahwa dengan memakannya akan berisiko terkena gigitan atau yang lainnya. Racoon misalnya, akan memperlihatkan gigi - giginya yang tajam ketika didekati predator. Serta ada  beberapa jenis hewan yang melakukan kamuflase (penyamaran) untuk melindungi diri dari predator. Seperti Burung Ptarmigan pada musim dingin berbulu putih, dan  pada musim panas bulunya berbintik membuat tidak menarik perhatian.
Perilaku mempertahankan diri pada hewan yaitu pola Perilaku yang di lakukan oleh hewan guna keberlangsungan hidupnya. Baik itu berkisar pada melarikan diri dari pemangsa potensialnya maupun bertahan dari kondisi lingkungannya. Berdasarkan pengertiannya,  Pola perilaku pertahanan diri pada hewan  terbagi atas 2 yaitu:
1.      Pola perilaku mempertahankan diri
pola perilaku yang berkisar mulai pada  melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru).


2.      Pola perilaku Bertahan hidup dalam lingkungan fisik
Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya. Kisaran ini relatif luas bagi hewan, seperti mamalia dan burung, yang banyak mempunyai mekanisme yang efisien untuk mempertahankan kendali homeostatis terhadap lingkungannya.

2.2       Jenis-Jenis Pola Perilaku Pertahanan Pada Hewan
Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri ini berguna untuk memperoleh makanan. Selain itu juga untuk mempertahankan diri dari musuhnya. Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku. Berikut jenis-jenis pola perilaku bertahan pada hewan yaitu sebagai berikut :
1.      Pola perilaku mempertahankan diri
A.    Mimikri
https://statik.tempo.co/?id=177547&width=620Mimikri adalah cara mempertahankan diri terhadap musuh dengan cara menyerupai sesuatu, secara khas menyerupai tipe lain organiseme lain seperti misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang predator / pemangsa sehingga sulit mendeteksi keberadaan bunglon untuk dimangsa. Jika bunglon dekat dengan dedaunan hijau maka dia akan berubah warna kulit menjadi hijau, jika dekat batang pohon warna coklat, dia juga ikut ganti warna menjadi coklat, dan lain sebagainya.



Mimikri dibagi menjadi mimikri Miller, mimikri Bates dan mimikri agresif.
Ø  Mimikri Miller adalah hewan yang dapat dimakan sangat mirip dengan hewan yang tidak dapat dimakan. Misalnya kupu-kupu pangeran tidak mengandung racun dalam tubuhnya dan enak dimakan seperti roti bakar, sangat mirip dengan kupu-kupu raja yang mempunyai racun dalam tubuhnya.

Ø  Mimikri Bates adalah hewan yang tidak berbahaya menyerupai hewan lain yang berbahaya. Misalnya sejumlah ular di AS yang tidak berbahaya memiliki warna seperti ular tanah yang sangat berbisa.
Ø  Mimikri agresif adalah mengembangkan alat untuk mengelabui mangsanya. Ikan anglerfish (Antennarius) dari Filipina mempunyai satu pemikat yang mirip ikan kecil untuk memikat mangsanya, pemikat tersebut adalah perkembangan dari duri pada sirip punggung pertama. Kunang-kunang jantan dan betina saling tertarik dengan cahaya kelap-kelipnya, pola kelap-kelip ini berbeda untuk setiap spesies. Tetapi ada suatu spesies kunang-kunang betina yang dapat meniru kelap-kelip spesies yang lain, bila jantan spesies yang lain itu datang akan dimakan.
Mimikri pada serangga :
            Mimikri didefinisikan sebagai pemiripan atau peniruan secara fisik atau perilaku oleh satu spesies terhadap spesies yang lain yang menguntungkan dirinya, atau secara tidak langsung juga keduanya. Organisme yang “meniru” disebut mimik, sedangkan organisme yang “ditiru” disebut model. Di alam ini, cukup banyak jenis organisme, baik tumbuhan maupun hewan yang melakukan mimikri untuk tujuan pertahanan maupun mendapatkan pakan. Serangga adalah salah satu jenis hewan yang melakukan mimikri, dan pada banyak kasus terbukti efektif.


Ø  Mimikri Batesian
Mekanisme dari mimikri ini adalah peniruan oleh serangga peniru yang tergolong tidak berbahaya pada model-model serangga yang tergolong berbahaya atau beracun. Contoh yang cukup terkenal adalah lalat syrphid genus Eristalis spp. yang morfologi dan perilakunya amat mirip dengan lebah spesies Apis mellifera (Golding dan Edmunds, 2000). Pada penelitian yang dilakukan keduanya, sang lalat syrphid terbukti mampu menirukan perilaku lebah dengan sangat mirip dari aspek waktu kunjungan ke bunga tumbuhan-tumbuhan tertentu, di samping memang secara morfologis sangat mirip. Contoh lainnya, misalnya pada kumbang staphylinid myrmecophilous, Pella comes yang mampu menirukan morfologi semut inangnya, dan bahkan menghindarkannya dari pemangsaan oleh predator (katak pohon).
Ø  Mimikri Browerian
Fenomena ini dianggap mirip dengan mimikri Batesian, namun terjadi di antara individu dalam satu spesies. Fenomena ini ditemukan oleh Lincoln P. Brower dan Jane Van Zandt Brower, dan disebut juga automimicry. Mimikri ini muncul pada spesies-spesies kupu-kupu, misalnya D. plexippus yang makan tumbuhan milkweed yang kadar racunnya bervariasi. Keuntungan dari mimikri ini adalah, jika predator makan pada beberapa individu larva atau imago, dan kemudian menemukan bahwa salah satu individu berasa sangat tidak enak, maka predator tersebut akan segera berhenti menyantapnya, dan meninggalkan koloni kupu-kupu tersebut. Artinya, beberapa individu menjadi tumbal bagi keselamatan seluruh individu yang tersisa.
Ø  Mimikri Peckhamian
Serangga yang menerapkan mimikri jenis ini (disebut mimikri Peckhamian merujuk pada penemunya, George dan Elizabeth Peckhman) akan meniru ciri-ciri serangga yang tidak berbahaya atau mungkin berguna untuk “menipu” inang atau mangsanya, sehingga memudahkannya memangsa tanpa dicurigai oleh anggota koloni mangsanya. Contohnya misal pada tiga spesies lalat syrphid predator genus Microdon yang meniru pupa semut inangnya (genus Camponotus dan Formica). Pengamatan oleh Garnett et al (1985) membuktikan bahwa larva instar 1 dan 2 Microdon mampu menirukan morfologi, bahkan “bau” khas pupa kedua spesies semut tersebut dengan sangat mirip, sehingga memungkinkan mereka dapat memangsa pupa-pupa semut tersebut. Contoh lain adalah pada kunang-kunang Photuris betina yang mampu mengeluarkan pola kerlip cahaya yang mirip dengan pola kerlip cahaya kunang-kunang jenis Photinus. Akibatnya, kunang-kunang jantan Photinus terpikat oleh ajakan kawin si Photuris, yang berujung pada maut, karena begitu sampai, sang “betina” ternyata adalah calon pemangsanya! Yang lebih hebat lagi, dengan memangsa Photinus, betina Photuris akan mendapatkan senyawa steroid lucibufagins yang bermanfaat sebagai senyawa pertahanan dari si mangsa.

B.     Kamuflase
Proses adaptasi yang menyamakan atau menyeragamkan warna kulit dengan lingkungan sekitarnya untuk melindungi diri dari predator atau untuk mencari makan. Ada beberapa jenis kamuflase seperti menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan, ada juga yang tidak menyembunyikan sama sekali, tapi menakuti hewan lain dengan menyamarkan diri sebagai sesuatu yang berbahaya atau tidak menarik.
Lingkungan menjadi faktor paling penting dalam proses kamuflase. Teknik kamuflase sederhana adalah dengan mencocokkan dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, berbagai elemen dari habitat alami dapat disebut sebagai model untuk kamuflase. Karena tujuan akhir dari kamuflase adalah untuk bersembunyi dari hewan lain, fisiologi dan perilaku predator hewan atau mangsa sangat signifikan. Binatang tidak akan mengembangkan setiap kamuflase yang tidak membantu bertahan hidup, jadi tidak semua hewan berbaur dengan lingkungan dengan cara yang sama. Misalnya, tidak ada gunanya binatang mereplikasi warna sekitarnya jika predator utamanya buta warna.
lizard_camouflage01.jpg









C.    Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh. Contoh autotomi yaitu pada cicak / cecak yang biasa hidup di dinding rumah, pohon, dll. Cicak jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya sendiri untuk kabur dari sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-gerakan yang cukup menarik  perhatian sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa.
images.jpg

D.    Mengeluarkan bau atau cairan tubuh
Pola perilaku pertahanan diri ini, biasannya di lakukan oleh hewan-hewan tertentu untuk menghindari pemangsannya atau merasa jiwanya terancam. Hewan yang mengeluarkan bau atau cairan tubuhnya saat merasa dirinya terancam contohnya adalah sigung, Mamalia hitam dengan garis putih Ini telah mendapatkan gelar hewan terbau di dunia, ia akan mengeluarkan bom bau ketika merasa terancam. Bahkan kemudian, mereka akan memberikan sinyal beberapa peringatan, seperti mendesis, menghentakkan kaki mereka, atau mengangkat ekor mereka di udara sebelum mengeluarkan bau mereka. Semprotan berbahaya Sigung ‘dapat menyebar sejauh 10 kaki (3 meter), tetapi mereka hanya dapat menggunakan 5 sampai 6 kali semprotan sebelum mereka mengisi pasokan bom bau, yang dapat berlangsung hingga 10 hari. Semprotan ini tidak mematikan, namun bau sigung cukup untuk membuat predator apapun mengevakuasi daerah tersebut, dan bau tetap terasa selama berhari-hari, yang dapat membuat korban merasa sangat tidak nyaman. 
Cara Memelihara Sigung.jpg





2.      Pola Perilaku Bertahan Hidup Dalam Lingkungan Fisik Kebanyakan
A.    Hibernasi
Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman). Hibernasi bisa berlangsung lama secara berbulan-bulan seperti beruang pada musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang sedikit, karena selama masa itu biantang yang berhibernasi akan memiliki suhu tubuh yang rendah, detak jantung yang lambat, pernapasan yang lambat, dan lain-lain. Binatang tersebut akan kembali aktif atau bangun setelah masa sulit terlewati. Contoh hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang, kura-kura, bengkarung, dan lain-lain.

pLi6ElOpTF.jpg

2.3       Contoh-Contoh Perilaku  Pertahanan Pada Hewan
1.      Cicak dan Kadal
Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cicak, makhluk tersebut akan segera memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus akan bergerak-gerak untuk beberapa menit. Hal ini akan mengalihkan perhatian pemangsanya. Pada saat itu, cicak akan segera menjauhi pemangsanya. Ekor cicak akan tumbuh seperti semula dalam beberapa bulan.
Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh. Tindakan hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah kadal atau cecak melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan itu dapat tumbuh kembali.
Maby_multif_F_050222_061_kng.jpg

2.      Bunglon
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Misalnya di daun yang berwarna hijau, bunglon berwarna hijau. Ketika berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan mimikri.
Gambar-bunglon-2.JPG

3.      Lebah dan Kelabang
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.
Lebah-Atau-Tawon.jpgArti-Mimpi-Kelabang.jpg
4.      Cumi-Cumi dan Gurita
Cumi-cumi, sotong, dan gurita hidup di laut. Ketika diserang musuh, hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melarikan diri.
index.jpgcumi-cumi mengeluarkan tinta.jpg
5.      Landak

Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun, tetapi dapat membuat lawannya terluka.
landak.jpg
6.      Trenggiling dan Luing
Trenggiling dan luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras
jadi-bahan-pembuat-sabu-harga-trenggiling-meroket-1lSvb8Cx6f.jpgkaki seribu.jpg
7.      Belalang 
Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Tubuh belalang daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga tersamarkan. Hal ini menyulitkan musuhnya untuk mengetahui keberadaan belalang tersebut.
Belalang-Hijau.jpg

8.      Malaysia Ant (Semut Malaysia)
Kebanyakan orang yang akrab dengan semut api dan sengatan menyakitkan, tetapi serangga-serangga merah itu mungkin tampak jinak jika Anda membandingkan dengan sepupunya, semut Malaysia. Juga dikenal sebagai semut meledak, serangga kecil ini benar-benar mengambil pekerjaan sebagai seorang prajurit yang ekstrim. Semut Malaysia adalah sama kecilnya dengan semut biasa, tapi dibangun untuk melayani dan melindungi seluruh koloninya. Dianggap sebagai semut prajurit, di dalam tubuhnya terisi dengan kantong beracun dari kepala hingga ke bawah punggungnya. Ketika predator muncul, otot semut akan kontraksi untuk mempersiapkan racun. Lalu akan menyemprot racun pada musuhnya. Musuh yang terkena bisa mati karena racun, atau jika memiliki kemampuan cukup besar untuk bertahan hidup, ia akan berpikir dua kali sebelum mendekati semut lain di daerah tersebut.
malaysian-ant-.jpg

9.      Skunk (Sigung)
Mamalia hitam dengan garis putih Ini telah mendapatkan gelar hewan terbau di dunia. Menurut Humane Society dari Amerika Serikat, makhluk yang telah disalah artikan ini tidak selalu bau dan hanya mengeluarkan bom bau ketika terancam. Bahkan kemudian, mereka akan memberikan sinyal beberapa peringatan, seperti mendesis, menghentakkan kaki mereka, atau mengangkat ekor mereka di udara sebelum mengeluarkan bau mereka. Semprotan berbahaya Sigung ‘dapat menyebar sejauh 10 kaki (3 meter), tetapi mereka hanya dapat menggunakan 5 sampai 6 kali semprotan sebelum mereka mengisi pasokan bom bau, yang dapat berlangsung hingga 10 hari. Semprotan ini tidak mematikan, namun bau sigung cukup untuk membuat predator apapun mengevakuasi daerah tersebut, dan bau tetap terasa selama berhari-hari, yang dapat membuat korban merasa sangat tidak nyaman. 
HewanSigung.png

10.  Humpback Whale (Paus Bungkuk)
Ketika salah satu mamalia laut terbesar hendak mencari makan yang benar-benar besar, hanya satu atau dua ikan yang tidak akan melakukannya. Ikan paus bungkuk sering berkumpul dengan sesamanya, dan menggunakan metode yang lebih cerdik untuk menangkap ikan prasmanan. Paus mulai dengan melingkari sekelompok ikan, dan kemudian mereka membuang napas untuk menjebak ikan di semacam jaring yang terbuat dari gelembung. Jaring ini cukup kuat dan mampu menangkap ikan seperti jaring sungguhan. Setelah ikan terjebak, ikan paus bungkuk bergiliran menyelam ke bagian bawah jaring, lalu berenang cepat-cepat dengan mulut yang terbuka lebar, mengambil sejumlah besar ikan ke dalam mulut mereka. 
ikan-paus-bungkuk.jpg




11.  Bombardier Beetle (Kumbang Pengebom).
Karena kumbang tidak dapat terbang cepat seperti serangga lainnya, mereka membutuhkan alat-alat lainnya untuk mempertahankan diri melawan musuh. Kumbang Pengebom secara khusus dilengkapi dengan beberapa mekanisme pertahanan yang serius, termasuk lapis baja yang melindungi tubuh dari unsur-unsur. Tapi cairan panas mendidih yang disemprot dari perutnya yang paling efektif terhadap predator. Di dalam perut kumbang ada 2 kamar yang dipenuhi bahan kimia itu, ketika digabungkan, membuat asam yang memanaskan sampai 212 derajat Fahrenheit (100 derajat Celsius) dan kemudian semprotan keluar secara eksplosif melalui dinding perut, dan jika semprotan tidak cukup untuk menakut-nakuti binatang apa pun, kumbang ini juga membuat suara seperti tembakan setelah merilis semprotan asam pada predatornya. 
30124_1257608771324_2345587_n.jpg
12.  Whip Scorpion (Kalajengking Cambuk).
Kalajengking cambuk, nama untuk binatang yang memiliki ekor tipis yang menyerupai cambuk kulit, hanya tumbuh sekitar 3 inci (18 cm). Kalajengking ini tidak memiliki racun dan ekornya tidak menyengat. Tetapi kalajengking cambuk memiliki sesuatu yang tidak dimiliki spesies kalajengking lainnya, yaitu asam. Jika kalajengking cambuk merasa terancam, ia akan menyambuk ekor ke sekelilingnya dan mengeluarkan aliran fluida tajam dari kelenjar analnya. Memang cairan itu tidak beracun, tapi cukup untuk membuat predator untuk mundur atau setidaknya ragu-ragu untuk menyerang dan memberikan kalajengking cambuk untuk kabur. 


download (3).jpg556-20141226013829-whipscorpiont1.jpg
13.  Archer Fish (Ikan Pemanah).
Ikan pemanah adalah penembak jitu di dalam sungai, dan sebuah jet air adalah senjatanya. Dengan bidikan yang tepat, ikan ini mampu mengambil serangga apapun dalam beberapa meter tanpa menggunakan apa-apa selain air yang disemprotkan dari mulutnya. Mulutnya miring ke atas, yang sangat berguna ketika melompat untuk meraih serangga darat. Ikan ini biasanya berenang tepat di bawah permukaan air, dan ketika tempat mangsa itu dalam jangkauan, ia akan menyesuaikan matanya seperti bidikan, sehingga mendapatkan garis horizontal yang sejajar dengan mangsa. Tembakan air yang kuat ini bisa mencapai 5 kaki (1,5 meter) jauhnya. Ikan pemanah hampir selalu mengenai target dengan 1 tembakan, bahkan bisa langsung membunuh belalang, laba-laba dan serangga lainnya. Jika sebuah serangga cukup dekat, ikan akan melupakan tembakannya dan hanya melompat keluar dari air dan mengambil serangga dengan mulutnya sebagai gantinya. 
article-2221324-159EB319000005DC-754_634x779.jpg





14.  Tupai Opossum
Tupai kecil yang lucu punya banyak trik untuk mekanisme pertahanan dirinya. Dia dapat berpura-pura mati! Dia bisa mengeluarkan busa di mulutnya sehingga predatornya akan mengaggapnya seperti keracunan, atau sakit. Hewan ini juga mengeluarkan cairan anus berwarna hijau yang baunya mirip aroma kuskus yang menyengat. Tupai berpura-pura mati yang sebenarnya seperti pingsan sesaat, sehingga membuat predator yang memang ingin membunuhnya enggan mendekatinya.
Opossum2.jpg










BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
   Kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Perilaku mempertahankan diri pada hewan yaitu pola Perilaku yaitu perilaku pertahanan hewan yang berkisar pada melarikan diri dari pemangsa potensialnya agar tidak akan di mangsa.
2.    Pola perilaku pertahanan diri pada hewan  terbagi atas 2 yaitu, Pola perilaku mempertahankan diri dan Pola perilaku Bertahan hidup dalam lingkungan fisik
3.    Jenis-jenis pola perilaku bertahan pada hewan yaitu Mimikri, Kamuflase, Autotomi, Hibernasi dan Mengeluarkan cairan atau bau busuk dari dalam tubuhnya

3.2       Saran
Etologi hewan tepatnya pola-pola perilaku pertahanan hewan perlu di pelajari lebih seksama  untuk lebih memahimanya. Namun semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca atau pendengar untuk mengetahui tentang materi pola perilaku pertahanan hewan.








DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1993. Microsoft Encarta Encyclopedia Standard 2005.
Wikipedia. 2016. Hibernasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Hibernasi. diakses pada
tanggal 6 desember 2016, pukul 12:23 wita
Sukarsono. 2009. Pengantar Ekologi Hewan. Malang : UMM Press.
Campbell, Neil A. dkk.2004.Biologi Jilid III(edisi.5). Jakarta : Erlangga.

note**) 
**yang ingin mengunduh pptnya silahkah klik link di bawah ini :