MODEL
PEMBELAJARAN
QUANTUM
LEARNING
DI SUSUN OLEH :
DESI DEVANI A. B.
MARGARETHA LOMBO
INOSENSIUS TANGGUNG
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MAHASARASWATI DENPASAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembelajaran
adalah sebuah integrasi yang bernilai pendidikan. Di dalam proses pembelajaran
terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, ketika guru menyampaikan
bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu
akan kurang memberi dorongan (motivasi) kepada siswa bila penyampaiannya
menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat. Bahan pelajaran yang
disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian strategi pembelajaran dan metode yang
bervariasi justru akan mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran
Selanjutnya,
sebagai calon-calon guru tidak saja diperlukan kompetensi yang luas, namun
diperlukan juga strategi-strategi yang harus dikuasai oleh calon-calon guru
nantinya, dalam menghadapi proses belajar mengajar di kelas nantinya dengan
peserta didik. Strategi belajar mengajar yang harus dikuasai oleh calon-calon
guru tersebut mencakup Media Pembelajaran, bagaimana seorang guru nantinya
memanfaatkan media-media yang ada dalam proses pembelajaran, selanjutnya ada
Pendekatan Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Keterampilan Mengajar, dan yang
terakhir ada yang namanya Model Pembelajaran.
Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang
dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan
kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan
proses belajar (Deporter, 2008:4). Sesuai dengan definisi tersebut, maka
dengan menerapkan model pembelajaran tersebut diharapkan mampu menghasilkan
peserta didik yang lebih berkualitas karena dengan model ini peserta didik
dimotivasi untuk mengembangkan potensi belajarnya sehingga dapat menunjukkan
“sinar”nya (quantum : cahaya, sinar).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
dan konsep pembelajaran kuantum ?
2. Bagaimana ciri
dan prinsip dasar pembelajaran kuantum?
3. Bagaimana
langkah-langkah secara umum pembelajaran kuantum?
4. Apa kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran kuantum?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui pengertian dan konsep pembelajaran kuantum.
2. Mengetahui ciri dan prinsip dasar pembelajaran kuantum.
3. Mengetahui langkah-langkah secara umum pembelajaran kuantum.
4. Mengetahui
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kuantum.
D. Manfaat Penulisan Makalah
1.
Mahasiswa
sebagai calon guru mengetahui pengertian, konsep, ciri, dan prinsip dari model pembelajaran kuantum sehingga
nantinya bisa diterapkan.
2.
Mahasiswa
sebagai calon guru mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran
kuantum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan
Konsep Pembelajaran Quantum
Pembelajaran
kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan
siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada
akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan
belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat
belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran Quantum terjadi penyelarasan dan
pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam
proses pembelajaran sama-sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk
mencapai hasil yang maksimal
Model pembelajaran quantum learning adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang
dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan
kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan
proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran quantum bersandar pada konsep
ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia
Mereka (Deporter, 2008:6). Inilah asas utama quantum learning. Maksud
dari asas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki
kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak
mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti
pelajaran.
Adapun tujuan
dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan
kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu
meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam
pembelajaran. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan
bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai,
pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.
B. Ciri dan Prinsip Dasar dari
Pembelajaran Kuantum
1. Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke
dalam dunia siswa.
2.
Proses
pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a)
Segalanya
berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang guru,
dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran seorang guru, semuanya
mengirim pesan tentang belajar.
b)
Segalanya
bertujuan; semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan.
c)
Pengalaman
mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah
memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum
memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan
berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan
menggerakkan rasa keingintahuan.
d)
Mengakui setiap
usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langka ini, maka mereka patut mendapat
pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
e)
Merayakan/memberi
penghargaan terhadap hasil belajar siswa.
3.
Pembelajaran
berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada tujuh kunci keunggulan dalam
pembelajaran Quantum yaitu:
a)
menerapkan
hidup dalam integritas; artinya dalam pembelajaran baik guru maupun siswa
sebaiknya bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan
meningkatkan motivasi belajar.
b)
mengakui bahwa
kegagalan dapat membawa kesuksesan; saat siswa mengalami kegagalan, hendaknya
guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.
c)
berbicara
dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan
berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur
dan langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan
motivasi.
d)
tegas dalam
komitmen; dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi
tanpa ragu-ragu.
e)
menjadi
pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab
sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f)
tetap lentur;
seorang guru terutama harus pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana
diperlukan.
g)
mempertahankan
keseimbangan. Dalam pembelajaran, guru dan siswa hendaknya mempertahankan jiwa,
tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan
hasil pembelajaran efektif dan optimal.
C. Langkah-Langkah
dari Pembelajaran Quantum
1. Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk
menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut
keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan
dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa
percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
2. Penyusunan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama
artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya,
penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
3. Pelaksanaan metode pembelajaran quantum
Tahap ini
merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini
meliputi T-A-N-D-U-R: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3)
penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan
oleh siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha
siswa.
1)
Penumbuhan
minat (T= Tumbuhkan minat)
Dalam tahap
ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya,
agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu
meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa
untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Dapat dilakukan
dengan cara rolling tempat duduk setiap pertemuan, penempelan gambar-gambar,
penampilan video (baik yang sesuai dengan materi maupun video lain untuk
menumbuhkan minat dan motivasi siswa), dsb.
2)
Pemberian
pengalaman umum (A= Alami)
Pada langkah
ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah
siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi
dari siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan
pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih
tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas
mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa
telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran.
3)
Penamaan atau
penyajian materi (N= Namai)
Pada kegiatan
ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa
menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah
memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk
menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian
materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator
4)
Demonstrasi
pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)
Demonstrasi
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada
teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa
percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan
“hasil karyanya” (hasil tugas mandiri).
5)
Pengulangan
yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)
Pengulangan
dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali
materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman
kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak
memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru
memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan
kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan
mempraktekan langsung.
6)
Perayaan atas
usaha siswa (R = Rayakan)
Perayaan
merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan
pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab
pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang
tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama
ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan
semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan
pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih.
4. Evaluasi
Evaluasi
dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model
pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran
ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap:
1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan
2.
Guru
menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode
ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat
hal-hal yang penting di buku tulis.
3.
Guru memberikan
contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi.
4.
Guru memberikan
latihan soal atau memberi pekerjaan rumah.
5.
Guru dan siswa
secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
6.
Guru mengadakan
evaluasi.
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Quantum
Ø
Kelebihan
1.
Siswa
lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”,
“Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak
“Alami”.
2.
Mengajarkan
siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk
mengembangkan potensinya.
3.
Setiap
yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan
sehari-hari juga dapat digunakan dalam pembelajaran).
Ø
Kekurangan
1.
Materi yang dapat disampaikan tidak
terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas masalah waktu. Suatu
materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U.
2.
Tidak semua materi dapat menggunakan
model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” memerlukan waktu yg lama.
3.
Guru harus sekreativ mungkin
mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum detail.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model Pembelajaran Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan
interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa
dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan
menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat,
sehingga siswa dapat belajar secara mudah.
Pembelajaran kuantum bersandar pada
konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke
Dunia Mereka
Langkah-langkah umum yang harus
dilakukan Guru dalam menggunakan model pembelajaran Kuantum meliputi
Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran, Pelaksanaan metode
pembelajaran kuantum, dan Evaluasi.
B.
SARAN
Model pembelajaran kuantum merupakan model
pembelajaran yang memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi belajarnya.
Untuk itu, model pembelajaran ini dapat menjadi pilihan model pembelajaran yang
baik untuk digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Eka Purwa. 2011.
Model Pembelajaran Quantum Beserta
Penerapannya di bidang
teknologi
dan komunikasi. http://ekapurwa.wordpress.com/2011/05/31/model-pembelajaran-kuantum-beserta-penerapannya-di-bidang-teknologi-informasi-dan-komunikasi/link (diakses pada
tanggal 18 november 2016, pukul 13:42 WITA)
info silabus.
2012. quantum teaching.
http://www.inforppsilabus.com/2012/04/quantumteaching.html link(diakses pada tanggal 18 november 2016, pukul 13:55
WITA)
NOTE**)
Yang pengen download ppt nya silahkan klik link di bawah ini :
http://www.slideshare.net/yoesvic/quantum-learning-ppt
0 comments:
Post a Comment